Lensa69

Three Some Dengan Tiga Gadis Cantik Waktu Liburan Ke Tretes

Siang itu, aq ke toko bersama temen kuliah aku. Sebut saja namanya Liana. Anaknya cantik dan centil. Rambutnya disemir highlight.

“waah…ada nonik nonik cantik nih!”, goda Rando sambil bersiul-siul. ke 3 karyawan aku yang lain cuman senyum-senyum. Maklum, yang ke 3 ini keliatannya ngga kegatelan kayak si Rando itu. huh!

Sesampainya didalam, silvi bilang kalo si Rando lumayan ganteng juga, kayak indra brugman. whahahahahahaha….gw ngakak abis. indra gedubrag kali ya. kamu demen ama dia ya? Liana cuman mencibir…ih ngga lah. kan cuman komen aja, kok.

Hihihi…komen apa komen, nih Awas ya lu sampe ada macem-macem ama dia, sahutku ketus. Dia bengong, lalu bertanya emangnya ada apa.

“Ya pokoknya gitu deh.”. temen gw itu terdiam, trus ho-oh sambil bingung.
“ah…gue tahu!”, pekik dia tiba-tiba. “Dia tuh salah satu budak loe kan?” gubrak! kaget gw dibilang begitu. Weleh…ini anak tahu dari mana ya? Ngga lah..ngapain juga, sahut gw enteng. Alaaa, ngaku aja…gue kan tahu elo, balas Liana dengan gayanya yang centil dan sok imut

“Tapi aneh juga ya. cowok jadi budak seks elo. apa ngga kebalik tuh?”, tanya dia. Kebalik gimana?

“ya mestinya elo yang jadi budaknya dia. mungkin aja elo merasa yang memperbudak, padahal dia tetap dapat keuntungan toh?”, tukas Silvia sambil tertawa centil. Gw cuman bisa melengos aja.

“wah loe gila lin. kalo dia mulut ember gimane coba? malu la…”, ujarnya. ah biarin. tapi kayaknya dia bisa dipercaya kok, sahutku ringan.

Dia lalu manggut-manggut. mungkin keenakan kali ya bisa ngewe ama elo? katanya genit. Hahaha…gw cuman tertawa kecil. Sama-sama enak lah yaow!

“napa loe pengen coba?”, tanyaku kecil. Xixixixi…ngga lah.
“tapi gw penasaran deh. katanya itunya gedhe yach!”, tanyanya penuh antusias. Hahaha…gw cuman ketawa. liat aja sendiri.

“Yeee…. gitu aja ngga mau bilang. sebel deh.”, ujarnya sewot.
“Hoi, jadi ngga ntar akhir minggu kita jalan2 ke tretes?”, tanyaku. Ho-oh dunk! kenapa? kamu ga bisa? Ngga, ya bisalah, sahutku, kan kita mau cari koko-koko disana hihihi…

“Ahhhh! aku ada ide!”, pekik Liana.
“Gimana kalo ngajak di Rando itu? Dia kan bisa nyetir, sering nganterin kamu kuliah kan? kita butuh disupirin nih, ga nyupir sendiri. juga kan lebih nyaman plus aman kalo ada cowok yang ikut. betul ga?”.

gw diem sejenak.

“ah…elo pasti kegatelan pengen diewe ama tukang gw itu kan?. Liana tertawa, “siapa takut!”. lagi-lagi gw cuman melengos aja. “kenapa ngga ngajak pacarmu sih? kan enak.”. Dia mengeleng.

“aduuuuh jeng Vivi, itu kan ladies night, buat kita berdua, BFF. ga enak lah ngajak hanhan.”. Wew, lah trus kamu mau tanggung akomodasinya? penginapan, makanan dan uang saku. Itu kan musti diperhitungkan, sahutku. Dia mengangguk.

Setelah berunding, akhirnya kita sepakat mengajak Rando ke Tretes untuk berlibur, tentunya dia jadi supir. Akomodasinya ditanggung berdua (maklumm, dia juga anak bos hihihi). Dan, Kok ya pas, masih ada kamar tersisa untuk dibooking, padahal termasuk libur panjang hari kejepit, tapi kamarnya Rando dapatnya paling pojok. wkwkwkwk…namanya juga kamar sisa yang ga laku.

“pokoknya aku ikut!”

Aku dan Liana terbengong melihat adik perempuan Liana, merajuk ingin ikut. Padahal kita hanya booking 2 kamar. Pas mau nambah udah ngga bisa, penuh!

Akhirnya, daripada ribut-ribut, Celine (adiknya Liana) diputuskan boleh ikut. Dengan gembira dia segera mempersiapkan koper dan kemudian berangkat bersama-sama.

Karena kita berangkatnya pagi, sampai disana masih siang. Setelah cek-in, kita segera membenahi kopor. Untung dapat kamar yang ranjangnya king-size, jadi dibuat bertiga masih bisa, walaupun agak sempit. Tapi gw ga yakin itu king-size beneran, kok terasa lebih kecilan ya dari ranjang gw.

Setelah agak sorean…, kita bertiga berencana untuk berenang. Bikini two piece sudah melekat di tubuh kita, dibalut kemeja tipis putih. Kita emang sengaja pakai yang seragam biar menarik perhatian koko-koko gitu lho wkwkwkwk…

Tiba-tiba…

“tit tit…tit tit” ada sebuah SMS masuk ke hp gw. Isinya, “Ayo non. sekarang aja ya. mas udah ngga tahan nih…”. Wew…si Rando toh. Segera aku tunjukin ke Liana dan dia langsung tertawa genit. Celine ingin tahu juga apa isi sms itu tetapi aq larang. bisa berabe.

“gimana?” tanyaku. Liana cuman mengangkat bahu, “ya terserah sih. lagian aku ya ngga begitu mood berenang.”. Celine terlihat kaget dengan jawaban cece-nya.

Loh aku ya ga mau kalo berenang sendirian, ujarnya sewot.
“gini aja. kamu berenang dulu. Cece ama ce Vivi ada urusan bentar. nanti kita susul.”, bujuk Liana. Aq mengangguk.

Janji ya? IYA!

Celine lalu mengambil handuk dan keluar untuk berenang, olahraga kesukaannya. In the meantime, aq reply sms-nya Nando, “sini aja kalo berani!”. wkwkwk…

“lho ada mbak Liana. Katanya mau berenang?”, tanya Rando heran. Aq diam saja sambil duduk diranjang. Liana terlihat sekali salah tingkah, mungkin gugup dia.

“Ya dah. saya keluar dulu aja, mbak. permisi.”, pamitnya ke aq. Eit! mas. ga papa. dia mau ikutan kok!, ujarku pelan.

“serius nih mbak?”. Sambil tersenyum Liana menganggukkan kepala. Woooo.. Aseeeeeeeeeeeeeeeeeeek! Teriaknya kegirangan! Dua mq cina sekaligus! waaaaaaa mimpi apa aku! waaaaaaaaaaaaaaa!

Wew…kayak dapet lotere aja mas… Rando lalu duduk di ranjang. Aq ama Liana diam aja. Tegang nih! hihihi… “yang mana dulu tak bikin kelojotan nih?”, ujarnya santai. Aq spontan nunjuk Liana, yang dibalas dengan pelototan mata.

Tidak membuang waktu Rando lalu memeluk tubuhnya Liana dan merebahkannya keatas ranjang. Diciuminya bibir Liana yang tipis itu dengan penuh gairah. Aq lihat Liana diam saja. Mungkin masih belum biasa dengan cowok seperti Rando. Aq duduk disebelahnya sambil melihat mereka bercumbu.

Rando lalu menjilati leher Liana sambil mulai melepas kemeja putih tipis yang dipakai. Tangannya meremasi payudara Liana yang ranum itu dengan nafsu. Awalnya Liana selalu menepis, tetapi lama-lama dia membiarkan payudaranya diremas-remas begitu oleh Rando.

Setelah agak lama, Rando lalu melepas ikatan bra bikini hitam yang dipakai Liana. Dipandanginya sebentar kedua buah dada yang indah putih itu. Lalu dengan ganas dia menjilati puting sebelah kanan Liana.

“Ssstt…ah….” erang Liana keenakan. Kedua tangan temenku itu udah mulai memeluk kepala Rando dan tampak sangat menikmati putingnya disedot-sedot karyawan gw itu.

Tak tahan dengan gejolak, aku pun mulai menyedot puting kiri Liana. Dia semakin keras mengerang keenakan. Kami berdua terus mencumbui kedua puting Liana dan membuatnya semakin bergairah.

Setelah beberapa menit memberikan rangsangan seksual kepada Liana, Rando lalu rebah, terlentang. “Ayo mbak, gantian dunk.”, ujarnya genit.

Liana membalasnya dengan menyedot puting kanan si Rando itu sambil membelai- belai penisnya. Aq tak mau kalah, gw juga sedot puting kiri Rando sambil memainkan penisnya juga. Rando cuman mengerang

“ah…enaknya .ssssst” merasakan dirinya dicumbui oleh dua gadis chinese yang cantik. wkwkwk…

setelah cukup puas, Rando menghentikan kami dan menyuruhku melepas CD yang dia pakai. Dengan perlahan gw lepas celana dalam hitam dia yang cukup seksi itu. Dan…wow…!

“Lebih gedhe dari punya hanhan toh?”, kataku sambil ketawa. Liana cuman tersenyum genit. Kita berdua lalu rebutan menjilati penis hitam yang berukuran cukup besar itu. Sangat pas dengan bentuk tubuh Rando yang atletis.

“stt….sss…ah….aduh mbak…sss”, erang Rando keenakan, merasakan penisnya bergantian dikulum, dijilat, dikocok dan diremas-remas oleh aq dan Liana.

Cukup lama kami memainkan penisnya si Rando itu sampai dia meminta berhenti, takut muncrat. Hehehe…

Dia lalu bangun dan menarikku keranjang. Dengan ganas dia melucuti seluruh pakaianku dan membiarkan aku tidur terlentang tanpa sehelai benang pun. Diangkatnya kedua lenganku keatas lalu dijilatinya kedua payudaraku dengan penuh nafsu. Liana duduk disamping aq sambil tangannya mengkocok penis Rando. Aq dan Rando berciuman cukup lama sambil kedua tangannya bergerilya meremasi dan memainkan payudara serta putingku.

Saat dia menjilati leherku, aku bisikin, “ayo mas, masukin. saya udah ga tahan.”. Dia cuman nyengir sebentar tetapi terus mencumbui aku tanpa memasukkan penisnya yang besar itu. oh! aq tersiksa betul dengan gairah yang meledak-ledak ini.

Rando kemudian menindihku dan menggesek-gesekkan penisnya pas di belahan mqku. auh…ini orang bener2 tahu cara menggoda cewek. Aq sudah ngga tahan, setiap gerakan menusuknya sengaja aq cari sela yang pas supaya bisa masuk. Setelah beberapa kali meleset, akhirnya dia menusukkan penisnya yang besar kedalam mq aq.

“Ouhhhhhhh…..mas…sshhh…”, erangku penuh nikmat. Sekilas kulihat Liana mengerang sendiri dan mencumbui dirinya.

Rando menggenjotku dengan kasar. Ouh…terasa agak sakit karena ukuran penisnya yang cukup besar, kayak sesak gitu mq aq. Tapi enak…st…terusin mas… Dia menciumi bibirku dan kami berpelukan sambil aq digenjot dengan ganas. Setelah beberapa menit aq merasakan kenikmatan, tiba-tiba Rando menghentikan genjotan kasarnya dan mencabut penisnya.

“Aduh…kok dikeluarin. ayo masukin lagi mas…ayo…”, pintaku. Duh…udah ga kayak bos ama karyawan deh. Betul omongan Liana, ini yang jadi budak seks siapa ya? Aku tahan pantatnya supaya penisnya ngga dikeluarin, tapi Rando menepis tanganku dengan lembut dan mencabut penisnya dari mq aku.

Dia lalu mencium Liana dengan penuh nafsu. Ah, rupanya gantian di Liana toh… Ya udah, aku mengalah, hihihi… Faisal lalu merebah terlentang dan Liana ditariknya keatas badannya. Dia lalu memposisikan penisnya dan bleb…langsung masuk kedalam mq Liana.

“Auuuuuuuuh…sakit…mas…”, erang Liana. Rupanya mq-nya belum terbiasa dimasukin penis segede itu. Ndak papa, mbak.

lama-lama nanti enak. Tanya mbak Vivi kalo ngga percaya. Dia sekarang ketagihan ama penis jawa aku hahahaha… sahut Rando enteng sambil tertawa lebar.

Rando memegang pinggul Liana dan menggoyangnya maju mundur. Payudara Liana yang cukup besar, sekitar 34C terlihat sangat seksi dengan posisi digenjot seperti itu. Aq yang sudah horny lalu merengkuh kepala Liana dan menciumi bibirnya. Dia awalnya kaget, tapi lalu membalas ciuman aq. Yah…seumur-umur nih baru kali ini maen ala lesbi. Hehehe…tapi udahlah…namanya juga lagi horny

Setelah cukup puas, Rando lalu merebahkan Liana dan menggenjotnya lagi dengan ganas, kali ini dalam posisi misionaris. Wah aku baru tahu kalo Liana itu ribut banget saat ngesex ya. Wkwkwk…Erangannya begitu erotis, mungkin dia betul-betul “lepas”, kalo aq seh masih ada rasa

“segan” gitu lho… maklum, aq kan bos.
hahaha..

“cklek… cklek…”
“Aduh…cece ini gimana seh. Katanya mau nyusul. Ditunggu lama ngga datang-datang. sebel lho aku.” WADOOOOOOOOOOOOOOH!

Celine tiba-tiba nongol masuk kedalam kamar.

“Ya ampun cece…Ya ampunnn…”, Teriaknya kaget melihat aq dan Liana dengan asyik berhubungan seks dengan Rando.

Aq kuaget setengah mati, begitu juga dengan Rando dan Liana. Rando segera mencabut penisnya sedang Liana berusaha menutupi badannya dengan apapun yang bisa diraihnya.

“Aku laporin mama!”, teriak Celine. Dia lalu berusaha keluar kamar. Tiba-tiba Rando meloncat turun dari ranjang dan menyergap Celine, lalu menariknya hingga duduk diatas ranjang. “jangan mas…jangan….”, teriak Celine, dia nampak shock, begitu juga Aq dan Liana.

“mas jangan apa-apain adikku lho…maaaaaaas!”, teriak Liana ikutan histeris. Aq diam terpaku tidak tahu harus bagaimana.

“tenang aja mbak. tenang semua! aku bukan pemerkosa kok…!”, hardik Rando dengan tegas, menghentikan teriakan dan histeris kami bertiga.

“Mbak Celine tenang saja. Cece kalian itu tidak saya perkosa kok. Mereka yang mau sama saya. Saya cowok baek-baek, bukan pemerkosa.”, ujar Rando setelah beberapa waktu. Celine melengos.

“Mana handphonemu?”, pinta Rando ke Celine. Awalnya Celine menolak menyerahkan handphonenya, tetapi setelah dibentak Rando, dengan gemetar dia memberikan HP itu kepada karyawan aq. Rando lalu memberikan HP itu ke Liana. Nih hp adikmu.

Jaga jangan sampai dia lapor orang tua kalian. Bisa berabe, baik saya maupun kalian.

“Ngapain kamu sama cece? emang ga ada cewe lain ya?”, ujar Celine tiba-tiba, telunjuknya mengarah ke Rando dengan sangat ketus. Rando terkekeh, lha cece kamu yang mau kok. Kita semua manusia, mbak. Punya kebutuhan dan keinginan terpendam, tambahkan sambil tertawa lebar. Aq ama Liana tersenyum kecut.

Rando lalu berdiri dalam posisi telanjang begitu dan dia mengunci pintu kamar. Ugh…sexy abis lah. “Non Celine diam saja, saya ngga akan apa-apain kalau emang situ ga mau. Tapi kalo mau sih ya…lebih bagus.”, ujar Rando sekenaknya sambil tertawa kecil.

Dia lalu duduk diranjang dan kembali memeluk Liana. Namun Liana nampaknya udah kehilangan mood dan dia menepis pelukan Rando. Sedikit kecewa, dia lalu menuju ke aq dan mencium bibirku. Aq biarin aja. Merasa ada angin segar, dia langsung menarikku dan merebahkan aku keatas ranjang dan kami kembali bersetubuh. Ouhf… enaknya penis besar itu mengkocok meqi aq.

Aq betul-betul menikmati genjotan Rando yang kasar ini. Tangannya terus meremasi payudara aq sambil bibirnya melumat bibir aq dan menjilati leherku.

“Ouhs…terus mas…sssh…enak banget…ahhh”, erangku penuh gairah. Liana dan Celine duduk diam mengamati aktifitas kami berdua.

Setelah agak lama, aku merasakah gelombang orgasme akan datang.

“sss….aku mau keluar mas…essstt…ahh…”, bisikku ke Rando. Dia mengangguk kecil lalu menggenjotku dengan lebih keras. Ah…sedikit sakit tapi betul-betul semakin nikmat dan…

“MAs…mas…Aaaaaaaaaaaaaaaaaah”, aq berteriak lepas, kali ini betul-betul lepas. Oh my god! Mq aku berkontraksi dengan kuat, meremas penis karyawan aq itu. Tubuhku kelojotan dan Rando susah payah menahan tubuhku supaya penisnya tidak tercabut akibat orgasm aq ini.

Tubuhku bergetar selama beberapa detik, ouhhhh sungguh kenikmatan yang luar biasa.

Rando lalu mencabut penisnya dari mq aq. wow…masih tegang kuat perkasa! Dia lalu kembali merengkuh lengan Liana dan merebahkannya keranjang. Ah, kali ini Liana tidak menolak. Aq lalu berdiri dan rebahan disisi yang lain supaya tidak mengganggu posisi mereka.

Singkat cerita, Liana kembali digenjot dengan ganas oleh Rando. Erangan-erangan erotis penuh kenikmatan keluar dari mulut Liana. Sampai Rando harus menciumnya dengan kuat agar erangan erotis itu tidak terlalu keras dan kedengaran keluar kamar.

Hehehehe…Kulihat Celine diam saja melihat cece-nya digaulli cowok hitam itu. Mungkin ini pertama kalinya dia melihat hal seperti ini. Hm… Cara maen Rando ini memang kasar, kayak dipuas-puasin gitu seperti pemerkosa beneran. Tapi ntah kenapa, aq dan Liana menyukainya!

Setelah beberapa menit diperkosa, Liana mengerang dengan sangat keras tanda dia mengalami orgasm yang sangat kuat. Tubuhnya gemetaran persis seperti aq tadi. Kemudian Rando memcabut penisnya dan membiarkan Liana kecapaian sehabis dipake.

Liana memindahkan posisi tubuhnya dan tiduran persis disamping aq. Nafasnya tersengal-sengal, matanya terpejam kecapaian, tetapi wajahnya nampak puas. Kayaknya dia baru kali ini merasakan kenikmatan orgasm.

“masih bisa ta mas?”, tanyaku genit. Rando cuman menyeringai. Dia belum ejakulasi setelah memakai dua ce chinese cantik ini. Wew…minum obat apa ya?

Lalu kulihat Rando, yang masih telanjang bulat dengan penis hitam besar yang mengacung kedepan itu, mendekati Celine. Aku kaget dan menggoyang badannnya Liana supaya dia tahu apa yang terjadi.

“Mas jangan ganggu adikku!”, ujar Liana lemas, dia masih dikuasi oleh kenikmatan orgasmnya. Rando menjawab ngga kok. Selama dia mau kan ya gapapa. Kalo dia juga ikutan kedalam geng kita ini, maka dia ngga akan lapor orang tua kalian kan? Artinya, kamu dan saya aman-aman aja. Hm…masuk akal juga pemikirannya.

“Tapi…”, Liana masih berusaha menahan Rando tetapi dia sendiri juga takut kalo tingkah lakunya ini dilaporkan adiknya ke orang tuanya. Bisa berabe! Inilah yang disebut sebagai dilema!

Rando dengan tenang berdiri didepan Celine dan membiarkan penisnya yang besar itu mengacung persis didepan mulut cewek putih cantik itu. Celine menutup matanya dengan kuat, seakan berusaha menolak. Tapi aq lalu berpikir, kalo emang Celine ga mau, ngapain dia diam saja. Dia bisa saja pergi kan? Saat itu aq betul-betul heran!

Karyawan aq itu lalu berjalan kebelakangnya Celine. Dia lalu mulai menciumi pipi gadis itu. Celine menolak. Rando cuman tersenyum aja. Dia lalu melepas kemeja putih tipis yang dipake Celine, dengan sedikit perlawanan. Rando lalu menciumi punggung Celine dan menjilatinya dari bawah keatas. Tangannya berusaha meremas payudara gadis itu tetapi masih mendapat perlawanan sengit. Aku dan Liana cuman bisa menonton sambil merasa gundah dan dilema.

Setelah agak lama, aq bisa melihat nafasnya Celine semakin tidak teratur. Rando lalu berhasil menyusupkan lengannya dari belakang kedepan dan mulai meremasi payudara Celine sambil terus menciumi tengkuk dan punggungnya.

“Ahhh..sshh….”, sebuah erangan kecil keluar dari mulut adik temenku yang masih SMA kelas 3 itu. Payudaranya yang mungil tetapi sexy diremasi dengan cukup kuat oleh Rando. Mata Celine terpenjam dan bibirnya mulai digigit! ouh…sudah mulai jatuh nih cewek!

Rando lalu menghentikan serangan erotisnya dan berpindah kedepan. Dilepasnya bra bikini hitam yang dipakai oleh Celine itu TANPA perlawanan. Lalu dengan ganas dilahapnya kedua payudara Celine. Dijilatinya puting berwarna merah muda itu sambil memilin-milin putingnya yang lain. “auh…mas….shhhhhhhhhh”, erang Celine semakin keras.

Yap, this girl has fall! Ternyata dia sudah terangsang melihat aq dan Liana disetubuhi oleh cowok jawa ini dan sekarang nampaknya adalah giliran dia! Seandainya dia tadi tidak melihat adegan seks kami bertiga, dia tentu tidak akan jatuh semudah ini! Aduuuuh…

Merasa sudah cukup, Rando lalu menggendong adik Liana itu keranjang dan dengan segera menindihnya. Rando melumat bibir tipis gadis SMA kelas 3 itu dengan penuh nafsu sambil penisnya digosok-gosokkan ke daerah vaginanya. Kulihat Liana meneteskan airmata. Dia tidak tahu harus berbuat apa. kasihan!

Tak lama kemudian, kulihat Rando menarik celana dalam bikini hitam Celine dan melemparkannya ke lantai. Vagina Celine nampak sangat indah, tidak begitu lebat rambutnya. Celine nampak pasrah. Rando lalu menyentuh vaginanya Celine. Wah… Mbaknya udah terangsang ya. basah basah basah….memeqnya, godanya genit, meniru sebuah lagu dangdut.

Dia lalu kembali menindih Celine dan menciumnya dengan penuh nafsu. Celine hanya pasrah dan kulihat sesekali membalas ciuman bibir Rando. Penis karyawan aq itu digesek-gesekkan persis dibelahan vagina Celine sambil kedua tangannya meremasi payudara ranum milik adik temen aq itu.

Aq ngga begitu tahu apa yang terjadi, tetapi nampaknya gerakan gesek-menggesek itu cukup efektif untuk pelan-pelan membelah vagina Celine agar tidak terlalu sakit. Aq lihat lama-lama, penis hitam besar itu semakin menghilang, masuk kedalam liang vagina Celine.

Celine semakin tidak bisa mengontrol dirinya, kenikmatan (sekaligus rasa sakit mungkin ya) betul-betul telah menguasainya, ditambah Rando tidak henti-hentinya melumat puting dan meremas payudara gadis itu.

Tak lama kemudian, nampaknya penis Rando telah dengan penuh masuk kedalam vagina Celine dan mereka kemudian semakin ganas bersetubuh.

“ahh…sssss…auh auh…”, erang Celine merasakan tubuhnya dinikmati oleh karyawan aq ini. Rando nampak sangat berpengalaman menggauli cewe dari gayanya, sedangkan Celine cuman diam pasrah tubuhnya betul-betul dinikmati dengan kasar oleh Rando.

Setelah lewat beberapa menit, Celine nampak semakin liar dan tiba-tiba tubuhnya menyentak dengan mendadak sambil berteriak “ah…cece….aaahhhsss…ceeeeee”! Tangannya mencengkeram bahu Rando dengan kuat dan kepalanya mendongak keatas. Tubuhnya bergetar dan Rando terus menggenjotnya dengan kasar sampai Celine menyelesaikan kenikmatan orgasm-nya! “sss.s…cece…sss…….ahhhhhhhhhh”!

Celine lalu terkulai lemas, nafasnya tersengal-sengal. Rando nampaknya masih belum puas. Dia kembali dengan ganas mengkocok penisnya yang besar itu sampai Celine mengerang sedikit kesakitan. Semakin lama genjotannya semakin cepat dan

“Ah…mbak…enaknya mbak.shhhhhh…aaaaaaaaaaaaaaah!”, teriak Rando keenakan. Oh! Dia menyemprotkan spermanya didalam! wah kurang ajar ini anak!!!! Dia berkelojotan sebentar diatas tubuh Celine lalu rebah kesamping.

Cerita sex : Ku Gadaikan Tubuh Ku Untuk Melunasi Hutang Suami Ku

Suasana menjadi hening. Hanya isak tangis ringan terdengar. Liana dan Celine berpelukan dalam kondisi bugil. Rando, yang hanya memakai celana dalam, asik menonton TV sambil merokok. Bercak merah keperawanan Celine jelas tercecer di sprei kamar hotel ini.

Bagikan ke yang lainnya
Telegram
Tutup
Tutup