Lensa69

Mencoba Three Some Dengan Tiga Gadis Abg

Ketika aku pindah ke Solo karena memang pekerjaan menuntut begitu, selepas menyelesaikan tugas sekitar jam 3 aku langsung mencari alamat cabang dari Mbak Tiwi. Alamat yang ditunjuk Mbak Tiwi tidak lebih adalah semacam warung yang tidak begitu besar.

Mungkin lebih cocok disebut sebagai warung kopi. Hanya ada bangku panjang dan meja panjang. Diatas meja ada etelase kaca dan dibaliknya ada berbagai macam kue dan gorengan. Ketika aku ditanya mau pesan apa, seperti di Jogya aku melontarkan password, “ disini yang enak apa mbak,” kataku

“Wah semuanya disini enak-enak mas,” kata pelayannya yang kutaksir berumur sekitar 24 tahun. Tidak lama kemudian muncul wajah lain, kali ini usianya kelihatan lebih tua, Kutaksir berumur sekitar 40 tahun. “Mas mau ngopi, apa mau pesan apa lagi, “ tanya si STW.

Aku memesan kopi dan pisang goreng. Lalu iseng-iseng aku tanya ke si STW tadi. “ Mbak apanya mbak Tiwi. “ O Masnya dari mbak Tiwi to, kenapa gak bilang dari tadi,” katanya.

“Mbak anggotanya ada berapa sekarang,” tanyaku.
“Ada 8 orang mas,” katanya.

Kedelapan orang itu kemudian mondar mandir di dalam warung. Mungkin ini untuk memberi kesempatan aku melihat kontestan yang akan aku pilih.

“Gimana mas ada yang cocok,” tanya Mbak Elen, demikian ibu STW itu memperkenalkan namanya.
“Wah kok stw semua to mbak, “ kataku.
“Lho si mas pengen yang muda to, sebentar ya,” katanya.

Tidak lama kemudian muncul 3 abg yang kutaksir umurnya sekitar 17 tahun. Seperti para STW tadi mereka juga mondar-mandir di dalam warung itu.

Ketiga cewek itu manis-manis pula, bikin aku bingung memilihnya. Si mbak Elen lalu mendekati aku dan menanyakan apa ada yang cocok. “ Aku bilang cocok semua,”

“Ya kalau gitu ambil aja semua mas, mereka bisa nginap koq, karena di sini mereka kost semua. Yang penting besok pagi mereka harus bisa langsung sekolah.”

Sifat serakahku muncul mengalahkan akal sehat. Jika ditimang-timang rasanya berat juga jika harus bertempur melawan 3 musuh ABG, tapi aku penasaran juga ingin mencoba. Setelah disepakati harga paket berisi “3 bungkus” aku meluncur ke hotel.

Ketika aku sedang asyik menonton TV, telepon di kamar berdering. Reception menanyakan apakah aku bisa menerima tamu, Aku menduga paket Mbak Elen sudah datang, maka kepada petugas aku minta mereka langsung menuju ke kamar.

Ketiga gadis abg yang masih ranum, centil diantar oleh seorang wanita yang kutaksir berumur sekitar 20an. Setelah basa-basi sejenak, si pengantar minta izin untuk kembali.

Ketiga gadis itu aku lupa namanya, tetapi mereka lumayan bagus-bagus juga. Salah seorang yang paling tinggi duduk di sebelah kananku di bed dan yang agak hitam duduk di kiri. Dengan gaya anak remaja mereka memintaku memesan makanan. Mereka mengaku ingin merasakan nasi goreng hotel, kebetulan tadi pulang sekolah agak cepat dan belum sempat makan siang.

Permintaannya aku kabulkan dan mereka kubiarkan menikmati hidangan sambil aku melakukan penyesuaian.

“Oom apa kuat nglawan kita bertiga,” tanya gadis yang kelihatannya paling muda. “Ah ya kita coba aja,” kataku.

Entah dari mana datangnya ide, tiba-tiba aku mendapat gagasan ingin menjadi seperti raja yang dikelilingi gundik-gundiknya. Kujelaskan kepada mereka agar mereka bertindak sebagai pelayan ku dan menuruti semua kemauanku. Jika mereka setuju aku akan menambah tips sebesar tarif mereka masing-masing.

“Bener ya Oom,” kata yang paling tinggi.

Aku lalu meminta mereka melepas semua baju sampai mereka telanjang dan mandi terlebih dahulu membersihkan diri. Aku pun ikutan mandi. Di bawah shower aku dibersihkan oleh 3 gadis-gadis remaja yang badannya baru terbentuk. Yang tinggi bodynya nyaris sempurna dengan pinggang ramping dan pantat bahenol, toketnya tidak terlalu besar dengan pentil masih kecil.

Yang berkulit agak gelap teteknya paling besar dengan puting dan aerolanya berwarna lebih gelap dengan pentil juga masih kecil, jembutnya lumayan lebat. Yang kelihatannya paling muda kulitnya putih, teteknya masih kecil dan di kemaluannya masih gundul.

Aku disabuni dan dimandikan oleh ketiga gadis-gadis itu. Di kamar mandi penisku sudah berdiri tegak, akibat dikocok dan mereka bergantian pula mengulum penisku. Badanku dikeringkan dengan handuk lalu aku dibimbing kembali kekamar lalu di baringkan.

Ketiga mereka seperti sudah berkoordinasi masing-masing mempunyai tugas, yang tinggi mengangkangi dadaku sehingga memeknya dekat sekali dengan mukaku lalu dia memijat kepalaku. Yang dua lainnya aku tidak bisa melihat, tetapi merasakan bahwa keduanya bergantian mengulum penisku.

Aku telentang pasrah. Penisku jadi mainan. Mereka bukan hanya bergantian mengulum tetapi juga bergantian menjajal penisku ke memeknya.

Selama dua hari kemarin aku terus-terusan bertempur, maka pertempuran hari ini aku agak kuat. Aku mampu bertahan cukup lama dikerjai ketiga cewek-cewek itu . Mereka bergantian berada di atasku menggenjotku. Aku menutup mata sambil menikmati sensasi di penisku yang dipakai bergantian oleh ketiga remaja.

Si hitam manis mainnya paling berisik. Dia tidak peduli dengan kedua temannya meski sering kali diledek, tapi dia terus memacuku sampai dia mencapai klimaksnya lalu ambruk di sampingku. Gantian yang tinggi menggenjotku sambil dia mengambil posisi jongkok. Mungkin posisi itu melelahkan akhirnya dia telungkup diatas badanku sambil memaju mundurkan lobang memeknya ke penisku.

Sampai posisi tertentu dia melakukan gerakan lebih bersemangat sambil mendesis-desis dan akhirnya diapun mencapai orgasme. Giliran berikutnya adalah si memek gundul. Perlahan-lahan dibenamkannya penisku ke dalam memeknya. Dia meringis, mungkin menahan sakit atau entah kenapa. Padahal batang penisku sudah licin oleh lendir kedua cewek tadi. Mestinya bisa masuk lancar, tetapi kenyataannya dia agak sulit membenamkan penisku.

Penisku terasa lebih tercengkeram. Lobang vagina si memek gundul ini memang masih terasa sempit. Setelah terbenam semua dia mulai melakukan gerakan maju mundur. Aku biarkan dia mengubah-ubah posisi semaunya sampai dia mendapatkan posisi yang dia rasakan paling nikmat. Gerakannya makin lama makin cepat dan akhirnya dia pun ambruk juga.

Aku bukan ingin membanggakan bahwa aku superman, tetapi karena aku 2 hari lalu bertempur habis-habisan dan kali ini aku berada di posisi bawah, maka aku bisa menahan selama mungkin agar tidak muncrat. Padahal ketika si memek gundul tadi menggenjotku cepat, aku sudah merasa syur juga dan mungkin kalau aku lepas aku bisa ejakulasi.

Ketiga gadis abg itu tidur telentang berjajar kelelahan setelah masing-masing mendapat orgasme. Aku jadi ingin mengoral mereka satu persatu sambil merangsang gspotnya. Giliran pertama adalah si hitam manis. Ku kangkangkan kedua kakinya selebar mungkin lalu aku mengendus ke memeknya.

Memeknya cukup terawat dan baunya tidak terlalu mengganggu. Aku langsung menjilat clitorisnya. Dia menggelinjang-gelinjang dan belum 5 menit dia sudah berteriak orgasme. Aku bangkit lalu jari tengah dan jari manisku ku benamkan ke dalam lubang vaginanya dengan gerakan tertentu aku merangsang titik gspotnya baru sekitar 2 menit dia sudah mengerang-ngerang lalu badannya menegang.

Dia mendapat orgasme Gspot. Kuberi waktu sebentar lalu kukerjai lagi. Kali ini dia mencapai orgasme lebih cepat sampai akhirnya dia minta ampun karena katanya badannya lemas.

Si jangkung yang tadi tertidur jadi bangun mendengar suara berisik, menjadi sasaran berikutnya untuk ku oral. Dia pasrah saja ketika ku oral. Memeknya baunya juga cukup sedap. Dengan kepiawaianku mengoral, si jangkung dengan mudah mencapai orgasme.

Berikutnya aku merangsang g spotnya seperti yang kulakukan pada si hitam manis. Dia mulanya heran apa yang kulakukan, tetapi itu tidak berlangsung lama, dia mulai terengah-engah dan akhirnya mengejang . Kuberi waktu sebentar lalu aku memulai lagi. Kali ini dia lebih cepat mencapai orgasme.

Liang vaginanya basah sampai menetes ke kasur. Aku biarkan dia beristirahat sejenak lalu untuk ketiga kalinya kukerjai lagi dia juga seperti si hitam manis minta ampun karena katanya badannya sudah lemas, tetapi berbicara sambil mendesis-desis. Aku meneruskan ngerjai gspotnya sampai akhirnya dia orgasme lagi. Dia akhirnya benar-benar minta ampun karena badannya terasa lemas sekali dan ngantuk.

Giliran berikutnya adalah si imut yang memeknya masih gundul. Aku oral dia . Memeknya memang istimewa, karena tidak ada baunya dan bentuknya mentul atau menggembung. Belahan vaginanya berwarna merah dan clitorisnya terlihat paling menonjol di antara dua temannya. Dengan mudah aku mulai mengoral clitorisnya.

Dia mengejang-ngejang setiap kali ujung clitorisnya aku usap dengan ujung lidah. Namun si memek gundul ini terasa paling lama mencapai orgasme dibanding 2 temannya, sampai leherku terasa pegal. Setelah dia mengejang dan mencapai orgasme aku melanjutkan mengerjai g spotnya. Kedua jariku agak susah menerobos lubang memeknya. Setelah posisinya tepat aku mulai melakukan gerakan tertentu. Mulanya si memek gundul terlihat heran.

Ini terbaca dari mimik mukanya, tetapi itu tidak berlangsung lama karena matanya kemudian terkatup dan bibir bawahnya digigitnya. Dia mengernyit-ngernyitkan dahinya lalu mendesis. Kali ini dia tidak mampu bertahan dan akhirnya lepas juga orgasmenya. Dia kelihatan terkejut dan tidak mampu menguasai dirinya ketika orgasme, karena dari lubang kencingnya terpancar semburat cairan kental. Dia mengalami ejakulasi.

Aku membiarkan dia beristirahat sebentar lalu kembali kukerjai, dia kembali mencapai ejakulasi kedua kali. Tapi dia masih belum minta ampun aku kerjai lagi untuk ketiga kalinya sampai akhirnya dia memohon-mohon agar aku menyudahinya, tetapi dia sambil berkata begitu diselingi oleh berdesis nikmat.

Aku jadinya tidak mempedulikan permintaannya kecuali meneruskan mengerjainya. Dia pun akhirnya mencapai klimak dan menjerit sekuatnya karena mungkin dia merasa kenikmatan luar biasa.

Lubang vaginanya terasa berdenyut. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan dan segera penisku ku benamkan cepat-cepat ke vaginanya untuk merasakan sensasi denyutan. Rasanya nikmat sekali dan lubangnya terasa lebih mencengkeram.

Aku terpancing dan langsung menggenjotnya dengan gerakan cepat dan kasar. Si memek gundul pasrah. Dia mungkin sudah kecapaian. Aku merasa penisku nikmat sekali di memeknya. Dengan konsentrasi akhirnya aku mampu mencapai orgasme, tetapi kulepaskan di luar.

Ketiga cewek itu tertidur seperti orang pingsan. Bahkan si hitam manis mendengkur halus. Aku berjalan ke kamar mandi dan membersihkan cairan spermaku.

Ketiga mereka aku selimuti dan aku pun bergabung dalam satu selimut. Kami tidur seperti jajaran ikan pindang.

Entah berapa lama tertidur, kami terbangun gara-gara masing-masing kebelet pipis. Mereka bertiga merangkuli dan menciumiku . Mereka mengaku belum pernah mengalami orgasme seperti yang dirasakan tadi.

Kami berempat menghabiskan malam itu sambil mencoba berbagai adegan seperti di istana raja-raja. Kadang-kadang kami tertawa geli melihat tingkah laku kami, tetapi kadang-kadang mengerang karena nikmat.

Cerita sex : Cerita Sex Meki Dan Itilku Diperkosa

Aku mengakhiri tugasku di Solo dengan badan terasa sangat lemas. Ketiga cewek itu memohon-mohon mereka aku booking lagi jika aku kembali ke Solo. Mungkin saja mereka senang menikmati bayarannya, dan mungkin juga senang merasakan sensasi orgasme yang optimal.

Bagikan ke yang lainnya
Telegram
Tutup
Tutup